Jumat, 15 September 2017

-MAYORITAS DAN MINORITAS DALAM SUDUT PANDANG YANG BERBEDA-

**sebelum membaca tulisan Saya, pastikan dulu jika Anda bukanlah seorang pengindap penyakit akut SARA**

Terpilihnya Halimah Yacob, seorang wanita muslim berdarah Melayu menjadi presiden Singapura menarik minat Saya untuk mengembangkan sebuah artikel mengenai issue Mayoritas dan Minoritas dalam sudut pandang yang berbeda.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan arti kedua kata tersebut sbb :

-Mayoritas/ma•yo•ri•tas/ adalah jumlah orang terbanyak yang memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu patokan dibandingkan dengan jumlah yang lain yang tidak memperlihatkan ciri itu.
-Minoritas/mi•no•ri•tas/ adalah golongan sosial yang jumlah warganya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan golongan lain dalam suatu masyarakat.

Dari penjabaran KBBI tersebut dapat kita lihat bahwa ternyata masyarakat Indonesia sebagian besar salah alias menyimpang dalam mengartikan Mayoritas dan Minoritas karena masyarakat kita selalu menyangkut pautkan mayoritas dan minoritas dengan issue AGAMA sehingga muncul semacam statement HARUS AGAMA MAYORITAS YANG BOLEH MEMIMPIN.

Sekarang mari kita BERMAIN kata kata mayoritas dan minoritas serta KEHARUSAN mayoritas untuk Memimpin

1. Dalam satu daerah terdapat jumlah penduduk yang bodoh lebih banyak dari pada penduduk yang pintar.
Itu artinya MAYORITAS penduduk daerah tersebut bodoh.
✅Lalu apakah orang bodoh itu yang harus menjadi pemimpin dengan bermodalkan predikat Mayoritas ?

2. Dalam satu daerah terdapat jumlah penduduk usia lanjut lebih banyak dari pada penduduk usia produktif.
Itu artinya MAYORITAS penduduk daerah tersebut Lanjut Usia.
✅Lalu apakah orang Lanjut Usia itu yang harus menjadi pemimpin dengan bermodalkan predikat Mayoritas ?

3. Dalam satu daerah terdapat jumlah penduduk wanita lebih banyak dari pada penduduk pria.
Itu artinya MAYORITAS penduduk daerah tersebut Wanita.
✅Lalu apakah Wanita yang harus menjadi pemimpin dengan bermodalkan predikat Mayoritas ?

4. Dalam satu daerah terdapat jumlah penduduk yang menkonsumsi narkoba lebih banyak dari pada penduduk yang bersih dari narkoba.
Itu artinya MAYORITAS penduduk daerah tersebut Pengguna Narkoba.
✅Lalu apakah Pengguna Narkoba itu yang harus menjadi pemimpin dengan bermodalkan predikat Mayoritas ?

Nahhh… sekarang kita melihat sudut pandang lain mengenai Mayoritas dan Minoritas dari ilmu Matematika.
Kita bermain BOLA dan akan Saya jabarkan menggunakan rumus matematika, sbb :

1. Ambil 100 buah bola
✅Lalu kita memberi angka 100% pada keseluruhan bola
2. Sebanyak 80 buah bola berwarna merah
✅Itu artinya 80% bola berwarna merah
3. Sebanyak 20 buah bola berwarna hijau
✅Itu artinya 20% bola berwarna hijau
4. Dari jumlah tersebut dapat kita simpulkan bahwa MAYORITAS WARNA BOLA adalah MERAH dan WARNA HIJAU menjadi MINORITAS.
5. Kemudian kita masukkan 100 buah bola tersebut kedalam  box tertutup,
Lalu silahkan tutup mata anda dan AMBIL BOLA ITU.

Dari simulasi permainan bola ini, hal apa yang anda dapat ?
✅Secara matematika memang Bola berwarna merah mempunyai peluang lebih besar untuk terpilih sebab warna merah adalah mayoritas,
Namun jangan abaikan KANS 20% bola berwarna hijau.
✅HASIL akhir ditentukan saat tangan anda masuk ke Box lalu mengambil bola itu, BUKAN saat bola bola itu dimasukkan ke box.
✅Dalam simulasi bola ini, JIKA PUN BOLA HIJAU YANG TERPILIH TIDAK AKAN MENCIDERAI KENYATAAN BAHWA BOLA MERAH ADALAH MAYORITAS.

Singapura, salah satu Negara paling maju di dunia SUDAH LEBIH DULU menunjukkan FAKTA KANS MINORITAS seperti simulasi bola Saya di atas.
Etnis Melayu yang hanya 14% diantara Tionghoa yang 77% BISA MENDAPAT TEMPAT YANG LAYAK DALAM PEMERINTAHAN.

Sebenarnya dalam demokrasi, “PEMIMPIN YANG TERPILIH BUKAN MEWAKILI SIAPA MASYARAKATNYA MELAINKAN APA YANG DIINGINKAN MASYARAKATNYA.

Saya Marulak Sinurat😍😍😍

Tidak ada komentar:

Posting Komentar