Minggu, 23 April 2017

-WABAH SANTUN-

Tiba tiba bumi nusantara seolah olah dipenuhi dengan kalimat dan ungkapan SANTUN.
Pagi,siang,sore, malam tidak pandang waktu menggemakan kata ini.
Anak ABG, mahasiswa, pekerja apalagi pejabat tidak pandang tempat menggaungkan kata ini.
Satun seolah olah menjadi seperti WABAH MEMATIKAN yang akan MEMUSNAHKAN KEHIDUPAN BIOLOGIS di dunia ini.
Lalu akhirnya banyak orang yang ketakutan dengan WABAH SANTUN dan BERSEMBUNYI DENGAN CANTIKNYA DIBALIK TIRAI SANTUN.
Sssttttt…Sebentar....
Aku akan bersemedi ala film horor. Hening sekejab…. Wuuzzzzttt…
Aku melesat terbang…..jauhhhh
Aku mencoba masuk kedalam arus yang sangat panas…panas sekali !!!
dua arus berbeda RASA dan SELERA yang pada akhirnya membuat Aku menemukan BIBIR BERMADU dan BIBIR BERACUN.
Wuuzzzzttt…Aku akan bersemedi lebih dalam… sssttttt…
sekarang Aku akan masuk… masuk…dalam dan lebih dalam…dan...Wuuzzzzttt…
Aku masuk kedalam BIBIR BERMADU sekarang….
Lebih dalam lagi… lagi dan lagi… semakin dalam…
Ouhh.. Aku menemukan kenikmatan disitu, sungguh memenuhi hasrat ku untuk terpesona dan terpikat dengan manisnya BIBIR BERMADU…. Owwhhh…!!!
Aku harus merelakan diri menjadi lunglai dan membara dibuai oleh BIBIR BERMADU..
Aku harus merelakan diri ku ditelanjangi seutuhnya agar dapat menikmati buaian kemanisan yang tiada tara…
Kenikmatan hakiki yang menjadi syurga…
Kenikmatan yang diharapkan semua orang akan manisnya BIBIR BERMADU…
Owwhhh…!!! Aku mulai… mulai merasakan…inilah rasanya buaian dunia…
Sentuhan demi sentuhan BIBIR BERMADU itu akhirnya mampu memejamkan mata ku..
Aku masuk kehatinya yang paling dalam dengan hasrat ragawi yang membuncah tinggi…
Hingga akhirnya dalam kenikmatan yang tiada tara itu mataku terbuka untuk sesuatu yang membuat Aku kecewa….
Aku melihat buaian manis BIBIR BERMADU yang sudah mampu menelanjangiku tidaklah semanis apa yang ada di hatinya.
Aku menemukan hatinya,
owwhhh….ini dia hatinya…
Hatinya yang dipenuhi dengan kedengkian…
Hatinya yang dipenuhi dengan kebencian…
Hatinya yang dipenuhi dengan kemunafikan…
Hatinya yang dipenuhi dengan permusuhan…
Hatinya yang dipenuhi dengan nafsu dunia yang membara…
Hatinya yang dipenuhi dengan uang dan perhiasan…
Hatinya yang dipenuhi dengan istana dengan seribu algojo…
Owwhhh Aku tidak sanggup… tidak… aku tidak mau dibuai dan dicumbu lagi oleh BIBIR BERMADU…
TIDAK... !!!
Aku melayang kembali….
Terbang dalam semedi antah berantah berikutnya…
Jauh… jauh sekali hingga Aku temukan dia… wuizzzzzttt..
Aku temukan…
Aku menemukan BIBIR BERACUN !!!
Bibir yang selalu mengeluarkan suara 120 disabel manakala disebelah sana si BIBIR BERMADU hanya mengeluarkan suara 20 disabel.
Aku pandangi si BIBIR BERACUN…
Aku amati dia…
Owhhh.. aku tidak bergairah… BIBIR nya terlalu KAKU…..
Benar benar Aku tidak bergairah melihat si BIBIR BERACUN…
Lalu tiba tiba hati kecil ku berkata : Masuki dia… jangan kamu lihat bibirnya… ayo masuki…..sekarang… ayo sekarang….. masuki dia…
Tiba tiba aku masuk kedalam pusaran angin yang kencang…
Aku masuk semakin dalam…
semakin dalam… dalam sekali…
Hingga akhirnya tidak ada suara angin apapun di dalam…
tenang sekali… hening … damai….
Inikah sesuatu yang ada didalam hati si BIBIR BERACUN ? "Pikir ku"
Owww…
Mengapa BIBIR MU BEGITU KAKUNYA padahal disini Aku menemukan segenggam hati yang lembut…
Aku menemukan ketulusan …
Aku menemukan pengorbanan…
Aku menemukan kerelaan…
Aku menemukan kasih sayang…
Aku menemukan kekuatan…
Aku menemukan itu semua…
ooowwhh…
Aku akan Memetik hati itu…
Aku akan bawa hati itu ke rumah..
Akan Aku simpan dalam Guci Ajaib ku…
Aku akan petik Hatinya menjadi milik ku…
Lalu aku menjulurkan tanganku untuk memetik hati yang lembut dari si BIBIR BERACUN itu hingga tiba tiba semua lenyap… lenyap tak tersisa…
BIBIR BERACUN itu telah pergi dengan sebuah senyuman yang mengarah ke wajah ku…
Ooowwhh…aku tidak melihat si BIBIR BERACUN disamping ku…
Oh My God… Tidak !!!
Ternyata aku berada di SUMATERA dan si BIBIR BERACUN ada diseberang Lautan…
Oohhh TIDAK !!!
Hingga pada akhirnya Aku berlari ke padang yang luas....
Luas terhampar menghijau menyejukkan mata dan dengan lembut Aku berbisik kepada rumput rumput yang bergoyang :
"SANTUN KAH DIA ?"
Marulak Sinurat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar