Kamis, 28 Desember 2017

-MENELAN LUDAH-

-MENELAN LUDAH-

Artikel saya kali ini berisi sindiran kepada emak emak yang sangat konsen memoles momen tahun baru dengan suguhan istimewa kue dan aneka minuman untuk para tamu.

Sudah lumrah rasanya para ibu dan rekanita akan disibukkan dengan aktivitas menyiapkan berbagai kue di bulan desember ini, tujuannya sudah pasti untuk kudapan para tamu yang berkunjung saat tahun baru.
Tidak lengkap rasanya cipika cipiki dan bermaaf maafan tanpa mengunyah.

Sebagian kecil ibu ibu memilih membeli kue atau menempah kepada tetangga dengan alasan lebih praktis.
Tapi sebagian besar ibu ibu akan memilih membuat sendiri aneka kue tersebut mulai dari kue tradisional sampai dengan kue kue inpor Negara lain.

Sebagian ada yang membuat sendiri dibantu saudara dan ada juga yang patungan dengan beberapa tetangga lainnya dan mengerjakan bersama sama.
Yang pasti apapun itu cara membuat kuenya, sejak tanggal 20-an di bulan desember pasti dapur para ibu ibu ini sudah menyembulkan aroma kue yang lezat.

Ada satu hal yang tidak saya suka dari aktivitas para ibu ibu ini yaitu tabiat PELIT UNTUK ANAK DAN ROYAL UNTUK TAMU.

Sering kali saya melihat percakapan antara Ibu dan anak saat proses membuat atau menyiapkan kue kue tahun baru ini, seperti berikut :

-Anak : "mak minta kue…."

-Emak : "ahhh sibuk kali pun kau…."

Lalu si emak tadi mengambil sepotong kue dan memberikan kepada anaknya sambil ngomel

"udah sana pigi kau main main keluar,  asik mengganggu aja pun"

Tidak lama berikutnya si anak datang lagi merengek…

"Mak… minta kuenya…."

Si emak menjawab  : "ahhh ribut kali pun mulut mu itu lahhh.. untuk tahun baru itu ya, biar ada dimakan tamu…"

Anaknya bilang : "satu lagi pun mak…."

Lalu si emak memberi anaknya kue sambil lagi lagi merepet janda 17 lapis

"nahh… udah… sana kau… udah dibilang untuk tamu nanti asik mau mulut kau itu aja awak dengar, pigi kau sana main main"

HaHaHa… 😃😃😃
Kalau saya tidak salah ingat, saya pernah lagi ketemu hal seperti ini tahun 2015 dan diam diam saya beri duit 10.000 untuk anak itu jajan di warung.
Kasihan juga saya melihat anak itu….

Ilustrasi diatas benar benar nyata dalam kehidupan kita tapi sebagian besar orang tua terutama para ibu tidak menyadari hal ini.

Para ibu hanya berpikir (mungkin) bagaimana caranya agar tamu yang berkunjung atau istilah di Medan disebut "MARTEMBARU" merasa senang menikmati kue kue tersebut.
Para ibu hanya konsen memuaskan tamu tapi anak sendiri tidak dipuaskan.

Jika bergeser sedikit pembicaraan kita ke masalah suku, memang suku Batak itu terkenal sekali dengan ritual ritual penyambutan.
Apapun dan siapapun yang datang ke rumah akan diperlakukan seperti raja dan tuan rumah akan melakukan service level hotel berbintang lima.

Sangkin berharganya tamu, sering sekali dijumpai kenyataan bahwa TAMU YANG KENYANG MAKAN, PEMILIK RUMAH KELAPARAN.

Saya rasa PENYAMBUTAN TAMU ALA ORANG BATAK seperti ini bagus dan perlu di pertahankan karena tamu memang harus diperlakukan dengan baik, HANYA SAJA harus SEIMBANG antara tamu dan tuan rumah.
➡Ada makanan, ya sama sama kita makan
➡Ada minuman, sama sama kita minum
➡Banyak sama sama kenyang, sedikit sama sama lapar

TRADISI YANG BAIK TETAPI SALAH DALAM PENERAPANNYA, ITULAH YANG SERING KITA LAKUKAN

Kembali lagi kita bahas masalah "KUE TEMBARU" tadi, para ibu seharusnya menyadari saat momen membuat kue itulah anak anak ANDA PUASKAN makan kue, jangan biarkan anak anda MENELAN LUDAH hanya demi tamu

✔Memangnya anak mu sanggup menghabiskan kue Semprit 1 kilo ? paling juga segenggam sudah e’nek dia
✔Memangnya anak mu sanggup menghabiskan kue kembang Loyang 1 kaleng 25 kg ?
✔Atau apakah anda pikir anak anda akan mampu menghabiskan kue Salju idaman hatimu 1 kotak Tupperware ?

Ibu ibu….
Di momen inilah kesempatan anda memberi anak anda makanan yang sehat dan bersih setelah setiap hari anak anda jajan kerupuk harga gopek yang mengandung MICIN  di warung.

Anda buat kue sendiri, bahannya alami, bersih dan tidak pakai micin, kenapa malah kue itu Anda fokuskan kepada tamu sementara anak anda sedang merengek ingin menikmati kue tanpa micin itu ?

Tamu memang penting, tapi anak jauh lebih penting.

Jangan karena keinginan mu agar tamu memuji muji "KUE TEMBARU" yang enak dan melimpah ruah dengan model dan varian rasa yang membuat lidah bergoyang lantas HAK anak mu sendiri kamu abaikan.

Jadi kepada emak emak yang selalu menyuruh anaknya main main saat meminta "KUE TEMBARU" coba dipikir lagi baik baik, TAHUN BARU CUMA 4 HARI SUDAH BERLALU TAPI ANAK MU HARUS MENELAN LUDAH UNTUK RITUAL YANG HANYA TERJADI SEKALI SETAHUN.

Gimana coba ?
Saat membuat kue begini anak mu merengek minta kue malah kamu larang karena untuk tamu tahun baru.
Giliran nanti tahun baru apakah anak mu akan bebas dan puas makan kue ?
TIDAK !!!!
Sebab saat ada tamu, kamu juga akan paksa anak kamu diam supaya tidak mengganggu tamu yang datang menikmati kue kue olahan tangan mu yang lezat.

**Mohon maaf jika ada ibu ibu yang tersinggung dengan artikel ini,
Saya hanya merasa kasihan kepada anak anak yang terbuang HAK nya demi TAMU TAMU TEMBARU

-----%-----%-----%-----

Selamat menyambut tahun baru buat teman teman ku

Rap ma hita endehon logu "ala ni dodol dohot kobbang layang mapultak ma balanga... mapultak ma balangan... mapultak ma balanga... mapultak ma"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar