Sabtu, 10 Juni 2017

-KEHILANGAN ROH-

Ada satu kebiasaan unik yang ditemui pada penduduk asli yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan.
Penduduk asli yang tinggal di sana mempunyai sebuah kebiasaan unik dan menarik yakni meneriaki pohon.

Pertanyaannya, Untuk apa pohon itu diteriaki ?
Kebiasaan ini dilakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Tujuannya supaya pohon itu segera mati.

Caranya ?
Beberapa penduduk yang kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka bersama-sama berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam dalam sehari. Hal ini dilakukan terus menerus selama kurang lebih empat puluh hari.

Dan apa yang terjadi sungguh menakjubkan....
Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering, Setelah itu dahan-dahannya juga akan mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk asli kepulauan Solomon ini sungguh lah aneh.
Namun kita bisa belajar satu hal yang nyata dari mereka.
Mereka telah membuktikan bahwa TERIAKAN TERIAKAN yang dilakukan terhadap mahkluk hidup akan menyebabkan mahluk tersebut kehilangan rohnya.
Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Hal ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Bahwa setiap kali kita meneriaki makhluk hidup, maka berarti kita sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ?
"Ayo cepat !!!"
"Dasar lelet !!!"
"Bego banget sih !!!"
"Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan, BODOH !!!"
"Matamu !!!!"

Pernahkan Anda berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati ?
"Saya menyesal menikah dengan orang seperti kamu !!!"
"Kurang ajar !!!"
"Bodoh, perempuan kampungan !!!"

Jika Anda seorang guru, pernahkah Anda memaki anak didik anda ?
"Tolol !!! Soal mudah begitu saja tidak bisa. Kapan kamu mulai akan jadi pinter ?"
"Dasar anak tidak berguna !!!"

Jika Anda seorang Pemimpin massa, pernahkah Anda berteriak dengan biji mata yang hampir keluar sangkin emosinya ?
"Bodoh !!!"
"Goblok !!!"
"Pantat !!!"
"Babi !!!"

Dari kebiasaan penduduk Solomon kita belajar bahwa setiap kali kita berteriak memaki seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina,terluka dan sebagainya,maka berarti kita sedang membunuh orang tersebut perlahan-lahan. Kita sedang mematikan roh orang tersebut.
Teriakan-teriakan yang kita keluarkan karena emosi kita, perlahan-lahan pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita dengan orang tersebut.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan.
jika Anda ingin orang orang disekeliling Anda berubah dan mengikuti "SELERA" Anda maka sampaikan hal tersebut dengan baik, tidak perlu pakai teriak BODOH, GOBLOK, PANTAT, BABI dll apalagi dengan BIJI MATA MELOTOT seperti mau keluar dari kelopak mata.
percaya lah, ORANG YANG MENDENGAR TERIAKAN ANDA SETIAP HARI AKAN MATI ROH NYA PERLAHAN LAHAN.

Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari,
Teriakan hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ? Tujuannya supaya orang yang jauh itu mendengar. Kalau kita berteriak pada orang yang jaraknya dekat, orang tersebut akan menjadi marah dan akan membalas berteriak.

Teriakan itu membuat hubungan kita yang dekat menjadi jauh.
Tanpa sadar akhirnya kita pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang hanya karena perasaan-perasaan dendam,benci atau kemarahan yang kita miliki.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu.
Jika kita tetap ingin roh orang lain tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan dan makian makian apalagi disertai dengan BIJI MATA YANG MELOTOT.

Jika Anda tetap BERTERIAK DAN MEMAKI MAKI orang lain,
hanya ada dua kemungkinan balasan yang Anda akan terima :
1. ANDA AKAN SEMAKIN DIJAUHI
2. ANDA AKAN MENDAPAT TERIAKAN BALIK SEBAGAI BALASANNYA.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Damai di Hati, Damai di Bumi.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar