Rabu, 08 Maret 2017

-NEGERI PELAPOR-

Tulisan ini akan Saya buka dengan sebuah pertanyaan "Adakah manusia di dunia ini yang tidak pernah keseleo lidah ?"
Jika ada mungkin boleh lah kita mendaftarkan beliau untuk masuk nominasi The New Seven Wonder abad ini.

Di negara kita ini keseleo lidah sekali saja langsung lapor, padahal belum tentu apa yang dia ucapkan itu salah. Sebab ada perspektif berbeda dalam memandang suatu hal sama seperti saat Anda mempertentangkan kebenaran angka 6 dengan lawan Anda yang memandang dari arah yang berbeda.
Anda tetap bersikukuh bahwa yang Anda lihat adalah angka 6 sementara lawan Anda disebelah juga bersikukuh mengatakan apa yang dia lihat adalah angka 9.
Anda akan terus mempertentangkan itu sekalipun Anda berdua tidak pernah salah dengan apa yang Anda lihat.

Ini lah fenomena yang terjadi di negeri Indonesia yang katanya GEMAH RIPAH LOH JINAWI.
Sedikit keseleo lidah  DILAPOR sementara yang jelas jelas memprovokasi DIAGUNGKAN. Sedikit berbicara langsung di dramatisir dan DILAPOR sementara yang jelas jelas menebar kebencian DIPUJA.
Sedikit membuka fakta DILAPOR sementara yang jelas jelas fitnah DISANJUNG.

Berkedip, LAPOR...
Melangkah, LAPOR...
Duduk, LAPOR....
Berdiri, LAPOR...
Besok besok Bersin pun akan DILAPOR.

Mungkin penduduk negeri Impian ini adalah para DEWA dan DEWI yang sempurna sehingga tidak pernah sekalipun melakukan kekhilafan.
Para DEWA DEWI di negeri ini merasa paling BERSIH sementara yang Bukan DEWA DEWI adalah mahluk KOTOR.
Para DEWA DEWI di negeri ini merasa paling SUCI sementara yang BUKAN DEWA DEWI adalah mahluk NAJIS.
Para DEWA DEWI di negeri ini merasa paling HARUM sementara yang BUKAN DEWA DEWI adalah mahluk yang BAU.

Lalu... pernahkah kita berpikir bahwa sebuah kekhilafan adalah sebagai PERTANDA bahwa kita adalah MANUSIA ?
Anda tidak perlu menghabiskan waktu bertahun tahun untuk kuliah sampai Sarjana hanya untuk mengetahui perbedaan MANUSIA dengan HEWAN.
Kekhilafan adalah jawaban terbaik yang menjelaskan bahwa kita adalah Manusia sebab hanya Tuhan sang pencipta yang tidak pernah Khilaf. Lalu apakah Anda akan mengingkari diri bahwa Anda adalah Manusia dan mencoba BERSAING DENGAN TUHAN ?

Pernah kah kita berpikir bahwa kemana pun kita pergi kita selalu membawa TAI (baca TAIK) ?
Bahkan saat sujud berdoa kepada Tuhan pun tubuh kita membawa TAIK.
Sebanyak apapun kita menyemprotkan minyak wangi ke tubuh kita sebagai kamuflase tetap saja tubuh kita menyimpan KOTORAN.
Hal yang manusiawi jika kita mempunyai TAIK YANG BAU, KENTUT YANG BAU, NAFAS YANG BAU sebab memang kita adalah manusia yang tidak sempurna.

Tuhan saja tidak pernah mempermasalahkan manusia yang kotor dan tidak sempurna ini,
Lalu kenapa kita masih merasa kita yang sempurna sementara yang lain kotor ?
Tuhan yang Maha sempurna saja bisa menerima kita yang tidak sempurna, lalu kenapa kita tidak pernah mau menerima sesama manusia sebagai bagian dari CIPTAAN TUHAN ?

Ooohhh negeri ku Indonesia... semoga tulisan ini dihembuskan angin agar dapat didengar oleh rumput rumput yang bergoyang.

Marulak Sinurat
09 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar