Rabu, 01 Maret 2017

-LAPO-

Tiba tiba Penulis  tertegun melihat gambar ini, untuk orang lain mungkin gambar ini tidak berarti, tapi bagi Penulis  gambar ini sangat spesial. Apakah otak Penulis yang korslet sehingga hanya melihat gambar saja langsung tertegun ? heemm entah lah...
Yang pasti Penulis ingin memberi judul tulisan ini –LAPO-

Lapo adalah RUMAH UTAMA bagi Pria Batak.
Untuk yang sudah berkeluarga, rumahnya sendiri adalah RUMAH KEDUA dan rumah orang tuanya/rumah mertuanya adalah RUMAH KE TIGA lalu rumah Tuhan/rumah ibadah adalah RUMAH KE EMPAT.
Tidak hanya LAPO TUAK yang rata rata beroperasi dari petang hingga dini hari, LAPO KOPI yang lebih awal buka juga menjadi IDAMAN PARA PRIA.

Lalu adakah yang salah di LAPO ini ?
Sebenarnya tidak ada yang salah disitu, pemilik lapo juga manusia biasa yang mencari nafkah untuk kelangsungan hidup, sama seperti kita sama sama mencari nafkah.
Tidak boleh kita sematkan stigma negative terhadap lapo sebab baik buruknya sesuatu bukan karena tempat dan lokasi melainkan karena perilaku manusia.
Mau tidak mau, sadar tidak sadar Lapo adalah tempat bersosialisasi yang efektif (tentu saja jika dimanfaatkan sesuai porsinya), banyak interaksi sosial terjadi di LAPO.
LAPO bukanlah objek yang salah dalam berbagai persoalan di rumah tangga suku batak, LAPO juga tidak perlu ditutup atau dibatasi karena keberadaan LAPO juga turut memutar perekonomian mikro di perkampungan.

Yang jadi SASARAN TEMBAK dalam tulisan ini adalah oknum (pribadi lepas pribadi) dari KAUM PRIA BATAK,
sudah kah Anda dewasa memanage diri sendiri agar dapat membagi waktu antara KERJA, RUMAH TANGGA dan LAPO ?
Sepertinya tidak ada seorang istri pun di dunia ini yang melarang suaminya ke LAPO dan selayaknya juga kaum pria bisa membagi waktu sebaik baiknya antara rumah dan LAPO.

Pastinya rata rata para istri berkata begini :
-Minun (Tuak) boleh lah… tapi jangan banyak kali ya pak
-Tidak apa apa ke Lapo Tuak…tapi sekali sekali ya pak
-Kumpul sama kawan kawan di Lapo juga tidak apa apa…tapi ingat pulang ya pak

Masalah muncul mana kala suami kebablasan menghabiskan waktu di LAPO sementara anak istri menunggu di rumah.

Anda bangun jam 6 pagi, lalu beberes untuk berangkat kerja, pulang kerja jam 5 sore, sampai dirumah jam 6 sore lalu Anda bergegas mandi, selesai mandi langsung ke Lapo, pulang dari lapo jam 12 malam langsung tidur karena kepala Anda sudah “ningnang”,
bagun pagi esok hari langsung kerja.
Begitu keseharian Anda sampai Anda lupa Anak Anda sudah Puber….

Sekali sekali kaum pria coba tarik ke diri sendiri, saat mati lampu Anda tinggalkan anak istri gelap gelapan di rumah sementara Anda sangat nikmat di Lapo yang tetap terang pakai genset ditemani Tuak dan tambul ular.
Saat hujan lebat, istri Anda dirumah sambil menenangkan anak anak sementara Anda sangat ASOY DIGEBOY COY di Lapo sambil menyanyikan lagu “Gadis Melayu”.

Kebanyakan para ama lebih mengenali LAPO dibanding anaknya sendiri,
Ulang tahun LAPO di ingat dan dirayakan pakai kybort tapi ulang tahun anak sendiri apala telor ceplok pun tidak ada dibuat…(aduhh Penulis jadi terharu…)
Kaki meja di Lapo sudah lepas pakunya bisa dia tau tapi tiang jemuran dirumah sudah tumbang tidak bisa diperbaiki,
Siapa pelanggan baru di LAPO dia tau tapi Istrinya sedang “MENS” dia tidak tau,
Utang di LAPO bisa sampai 300.000 tapi beli sebiji ice cream wall’s untuk anak nya tidak bisa.

Sekali sekali harusnya KAUM PRIA BATAK menarik kehidupan real para istri ke diri sendiri,
Jika Anda menjadi seorang wanita, mau kah Anda dicumbu oleh suami yang dalam keadaan mabuk ?
Begitu lah kebanyakan laki laki, pulang minum dalam keadaan teler, sampai rumah langsung mau berhubungan badan sama istri.
Kalau istrinya menolak dikatakan lah tidak berbakti dan itulah AWAL PERCEKCOKAN, Bagaimana mungkin istri Anda mau berhubungan badan dengan Anda jika badan Anda bau BANGKE...?
Anda ingin istri Anda TERHORMAT dan BERKELAS bukan ?
maka itu Cumbulah istri Anda saat Anda WARAS
Sebab jika Anda memaksa Istri Anda berhubungan badan saat Anda MABUK itu sama artinya Anda memaksa istri Anda menjadi WANITA PELAYAN SEKS.
Apakah Anda tega menjadikan istri Anda jadi “WANITA PELAYAN” ?

Amati sekali lagi gambar ini…real sekali melihat gambar ini berbicara…
Seperti melihat inang inang sedang banting tulang di sawah mana kala Suaminya duduk cantik di LAPO,
Seperti melihat inang inang sedang berjualan di pasar pagi mana kala suaminya masih ngorok dibalik selimut akibat pulang pagi dari LAPO,
Seperti melihat inang inang tanpa kenal lelah mengurus babi dua ekor agar bisa menyekolahkan anak mana kala suaminya sedang asik main DAM BATU di LAPO,
Seperti melihat inang inang dengan kepala penuh junjungan pulang dari sawah mana kala suaminya geleng geleng kepala di LAPO akibat nikmatnya lagu Mamumere,

Gambar ini bercerita banyak kepada kita suku batak terutama kepada kita para lelaki.
Jika intensitas ke LAPO itu kita terapkan untuk berkomunikasi di rumah pastinya kita akan bisa lihat wajah istri kita tersenyum bahagia. enerji positif akan kita rasakan di rumah.

Tidak ada yang salah dengan LAPO, tapi alangkah baiknya kita juga sayangi rumah tangga dan anak istri kita sama seperti Anda menyayangi LAPO “supaya semuanya imbang”.
Kalau bisa sekali sekali saja ke LAPO, tapi kalau pun tidak bisa sekali sekali boleh lah tiap hari tapi sampai jam 9 malam saja supaya ada sedikit waktu bercengkrama di rumah, atau saran sebagian istri perlu juga didengar para suami “beli saja Tuak nya bawa kerumah, sambil minum tuak bisa cerita cerita dengan istri”.

Bersosialisasi TIDAK HARUS mengorbankan KELUARGA bukan ?

Mari para ama dan para pria Batak, pandang gambar ini,
lalu pejamkan mata Anda, semoga Anda menemukan “BANYAK WANITA MENANGIS DI GAMBAR INI”.

Saya Marulak Sinurat

*Terimakasih untuk BLOG Kartun Orang Batak tempat Saya menemukan gambar istimewa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar