Senin, 27 Februari 2017

-METODE PAK NURAT-

Disada ari.....
Masuk ma Pak Nurat tu kalas 4 di sada SD di Siborongborong.
Las cian ma roha ni akka murid kalas 4 alana idola ni akka murid do molo Pak Nurat on, boha ma attong dang jadi idola ai so hea Pak Nurat on muruk, selalu dengan pendekatan dan bahasa yang mudah dicerna oleh anak anak do molo adong naeng dipasahat, muruk na pe biasana dalam bentuk poda dan cerita do.

Termasuk ma si Mittop sangat mengidolakan Pak Nurat on, sappe inna roha ni si Mittop “molo gabe Pilot au haduan, garatis do pahabangonku Pak Nurat tu sude penjuru mata angin”.

Tap mai…….
Mulai ma Pak Nurat menjelaskan pelajaran dengan cerita yang menarik :
"Anak anak… baik itu moral, budi pekerti maupun tutur bahasa terbentuk dari keluarga, Keluarga adalah pilar utama. Paham ya anak anak…
jadi kalau anak anak mendengar orang tua sedang berbicara tidak baik segera katakana ''among inong, unang dokkon hata naso suman di jolo ku alana gabe dang berkembang annon pemikiran ku'', paham ya anak anak….?
Begitu juga dalam kehidupan sehari hari anak anak, matematika itu penting, sangat penting malah, tapi yang utama masalah iman dan perilaku kita. Buat apa anak anak pintar matematika tapi hanya untuk menipu orang tua, katanya beli buku paket, beli pulpen, beli taplak meja dll padahal mau dipakai untuk jajan. Buat apa anak anak pintar matematika kalau berbicara saja tidak sopan, anak anak harus paham kelak jika dewasa yang membuat kalian itu diterima di masyakat bukan karena matematika melainkan karena perilaku, paham ya anak anak ?
jadi kita harus….

Hape toppu ma so Pak Nurat on makkatai, akka murid sakalas pe songon na marsibollangan.

Ehh tahe.. Manang ise ma haroa murid na MUTTUT maccai bau…

Pak Nurat : "tuh kan anak anak… baru kita bicara masalah perilaku sudah langsung mengudara “ANGIN BAHOROK”. Bagaimana pelajaran yang Bapak sampaikan bisa dicerna kalau ada PUTAS HUMALIANG di kelas ini ? Anak anak kalau mau buang angin jangan di kelas ya…

Dialusi akka murid : "iya Pak Guru..."

Jadi laos berkreasi ma Pak Nurat Menjabarkan Uttut on dengan metode humor, inna rohana : ''molo dimuruki pe gabe maila ma annon na muttut i, lok ma dengan cara yang santai pasingotton akka dakdanak..''

Pak Nurat : "siapa yang kentut tadi anak anak ? Bapak tidak marah loh, tapi sekali lagi kalau mau kentut permisi ke luar ya anak anak, Tokka ninna Oppung Muttut di kalas, apalagi Uttut na Bau tolor nabeukon.  iya kah ? Pasti besok anak anak tidak ulangi lagi kan ?

Dialusi akka murid : "iya pak guru, kami berjanji tidak mengeluarkan ANGIN BAHOROK di kelas"

Pak Nurat : "bagussss…!!! sekarang Bapak mau uji daya kreativitas anak anak semua,
coba anak anak kreasikan kaliamat yang indah dari Buang Angin tadi.
Coba anak anak jabarkan masalah AROMA TAK SEDAP itu kedalam disiplin ilmu pengetahuan, misalnya kedalam ilmu Fisika dll, ise na boi ?
baen jo kalimat ILMIAH sian Uttut na Bau nakkin sesuai dengan ilmu pelajaran yang kalian kuasai.
coba ho jo memulai Kartince…."

Pittor dialusi si Kartince  ma : "dari ilmu Matematika dapat dijabarkan sebagai 'Sesuatu AROMA dahsyat yang tidak bisa di KALI namun baunya bisa di BAGI'

Pak Nurat : "luar biasa penjabaran mu Kartince… bagus kali nak…toho ma attong dang boi dikali alai DAPOTAN do hita sude.
kalau kamu  bagaimana Tiurma Dorantes ?

Pittor dialusi si Tiurma Dorantes :  "Saya terjemahkan kedalam Ilmu Musik sesuai dengan bakat Saya Pak, Bunyi nadanya terletak pada kunci K diantara interval dan stagkato yang tidak terkontrol'

Pak Nurat : "ouuu.. itu bagus sayang.. kamu akan menemukan kunci baru dalam bermusik kelak, tanda do parmusik bapak mu kale.
kalau kamu bagai mana Guttur Parlinggoman ? ayo nak paparkan, baen jo nabinotom.

Dialusi si Guttur Parlinggoman : "ilmu Biologi Pak, 'Aroma spesial ini adalah ciri utama makhluk hidup melanjutkan hidupnya dengan naluri alami, simbiose mutualisme'

Pak Nurat : bagus sekali pemahaman mu tetang Biologi Guttur, mantap….
Kalau kau Hotlan bagaimana ?
sian ilmu aha do tarikkon mu ?

Hotlan : "dari Ilmu Agama  Pak, “Aroma spesifik ini adalah Zat utama yang menyebabkan orang tidak bisa konsentrasi dan Hikmad dalam beribadah atau biasa disebut Angin Pengganggu hati” alani ido diorai muttut di gareja ala gabe lola akka ruas i"

Pak Nurat : "bagusss…pemahaman mu tinggi kali bah...kalau kamu Horas Tua Selalusetiaselamanya ? boha do ? baen jo, ayo coba jelaskan…"

Dialusi si Horas Tua Selalusetiaselamanya : "Geografi Pak…'Posisi keberadaannya mengikuti arah mata angin sehingga menjadi petunjuk angin berhembus dari arah mana'

Pak Nurat : wauuu… luar biasa…hebat kali analisa kau kale...
Kalau kau Pintauli ?  apa penjabaran kau ?

Dialusi si Pintauli ma : "Sosiologi Pak, 'Perilaku menyimpang pada sikap manusia yang dapat menjadikan manusia introvet sehingga manusia menjadi pribadi yang tertutup'

Pak Nurat : "bahhh.. mantap kali rupanya kau inang…bisa lah kau jadi psikolog haduan,  Uuulalaaa… ido attong akka jolma paruttut akka na tertutup doi.
Kalau kamu Pandapotan, coba buat analisanya, ho do sada naumalo di kalas on

Pandapotan : Sejarah Pak, 'Salah satu unsur alam penyebab terjadinya konflik berkepanjangan dan perebutan tahta wilayah kekuasaan'

Pak Nurat : "oowww… lugas sekali pemaparan mu nak…bagus.
kalau kamu Ponjot Mikael bagaimana ? Baen majo amang..

Dialusi si Ponjot Mikael : "Sastra dan Budaya Pak, 'Satu Kalimat epik yang terdiri dari beberapa suku kata yang bisa di tulis namun aromanya tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata...'

Pak Nurat : wuisss keren kali pemaparan mu amang, bagus kali ilmu sastra mu nak...
Dan kamu anaku Mittop bagaimana ? dari tadi diam aja pun, baen majo nabinotom hasian, huboto do malo ho hasian.

Dialusi si Mittop ma : "ilmu  Fisika Pak, 'Zat tidak berwarna yang di sebut inner power, tenaga yang digunakan kecil namun hasil yang ditimbulkan luar biasa besar'

Pak Nurat : wahhh… hebat… Inner Power itu luar biasa kali, mantap.
kalian semua hebat anak anak….
Tapi ingat mulai hari ini jangan membuang ''Bom Molotov" di dalam kelas ya anak anak..."

Dialusi akka murid ma : "Baik Pak, kami tidak akan melakukannya..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar