Rabu, 09 November 2016

-JAKET BOMBER JOKOWI dan HUKUM TABUR TUAI-

Untuk orang orang yang suka meng ANJING ANJING kan JOKOWI, sepertinya Anda  harus belajar  hukum alam “Memberi Menerima dan Menabur Menuai”.

Trend jaket bomber yang dikenakan Jokowi saat peristiwa paling Fenomenal se jagat raya beberapa waktu lalu telah membawa dampak positif bagi “BANYAK ORANG SEHAT”.
Beberapa sumber megatakan bahwa stock Jaket seperti yang dipakai Jokowi sudah habis terjual di gerai gerai Mall di Jakarta dan kota kota lainnya, masih menurut para sumber sampai saat ini berbagai gerai tersebut masih diserbu masyarakat yang ingin membeli jaket bomber Jokowi.

Iseng iseng Saya mencari tau merek Jaket tersebut, beberapa sumber dari situs terpercaya mengatakan bahwa jaket tersebut produksi dari rumah mode ternama bermerek ZARA (mudah mudahan benar) dan dibandrol dengan harga Rp.999.900, harga yang mahal untuk sepotong jaket bagi orang susah seperti Saya tapi kebalikannya jika dibanding dengan pejabat dan Publik Figur tentunya harga sejuta tersebut sangat Murah bahkan boleh dikata tidak ada harganya sama sekali.

Apa kira kira hikmah yang Anda dapat dari trend Jaket Bomber Jokowi ini ?
Pertanyaan ini yang paling penting dari sekedar trend fashion tentunya dan Sasaran pertanyaan ini ditujukan untuk DUA GOLONGAN yang ada di Negara kita :
1)GOLONGAN ORANG ORANG “SEHAT”
2)GOLONGAN PEMBENCI ABADI

GOLONGAN ORANG ORANG “SEHAT” akan berpendapat bahwa Jaket Jokowi ini mencerminkan Hukum Tabur Tuai dan hukum Memberi Menerima dalam kehidupan sehari hari.
Anda jangan sepele terhadap sebuah makna besar yang terkandung dalam trend Jaket Jokowi ini, ada sebuah MAKNA KEHIDUPAN dibalik Jaket itu “HANYA ORANG ORANG BAIK YANG BISA MEMBERI DAMPAK BAIK BAGI ORANG ORANG DISEKITARNYA”.

Mari kita mainkan logika simpel kita, begini :
-Adakah orang yang rela mengeluarkan duit untuk membeli jaket mirip Jokowi ini jika Jokowi  seorang yang JAHAT ?
-Adakah pernah Anda mengetahui pakaian yang dikenakan orang JAHAT menjadi Trendik Topik ?
-Lalu disaat yang sama seorang pesohor negeri ini meneriakkan JOKOWI ANJING, tapi lihatlah adakah orang orang yang berlomba lomba untuk membeli baju yang mirip dengan yang dikenakan pesohor yang teriak teriak tersebut ?
adakah gerai gerai fashion di mall yang diserbu pembeli untuk membeli dan menanyakan baju yang mirip dengan yang dikenakan pesohor yang teriak ANJING tersebut ?
Tidak ada sodara…. Tidak ada orang yang tertarik untuk membeli baju yang mirip dengan pesohor dengan icon “Raja Teriak” tersebut.

Jika Jokowi Jahat dan Biadab seperti yang dikoar koarkan para pembencinya, pastinya orang orang akan MBOK PRETTT dengan apapun yang dipakai beliau, tapi nyatanya ribuan orang berlomba lomba untuk membeli Jaket bomber mirip beliau, itu tandanya dia disukai.
Itulah hukum Tabur Tuai, apa yang kita Tabur itu pula yang kita tuai. Kebaikan yang kita perbuat pasti kebaikan yang kita dapat. 
Gagasan positif yang kita buat pasti hasil positif juga yang kita dapat meskipun untuk mencapai hasil tersebut dibutuhkan waktu dan proses. 
Memasak dodol yang baik pasti akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada memasak dodol asal jadi, tapi hasilnya akan lebih ENAK.

Lalu bagaimana kira kira GOLONGAN PEMBENCI ABADI menanggapi trend Jaket Jokowi ini ?
Weleh weleh ya wes ewes ewes lah, golongan ini kan sumbu nya pendek, jadi lebih cepat meletup…tup…tup…tup, Paling juga golongan ini bilang begini :
Merek apa jaket nya ? √ oowww… ZARA !!! kurang ajar…
ZARA buatan mana tuh ? √ oowww… SPANYOL !!! kurang ajar…
Yang punya ZARA Siapa ?√ oowww… Amancio Ortega !!! kurang ajar… 
Berarti kafir, berarti Jokowi di danai kafir, berarti Jokowi di dukung oleh Negara kafir.
lihat sodara … Jokowi sudah di Endorse kafir, ini tidak bisa dibiarkan, Jokowi harus diturunkan, harus dilengserkan, DEMO…….!!!



Think Smart broo… 
Apa iya dengan mencampur sendiri es batu, rasa lemon, dan gelembung bisa seenak dan senyegarin Sprite…?  
(HaHaHa… Sprite sudah Saya promosikan nihh… kapan dong Saya di Endorse sama Sprite…ayo dong Sprite Endorse gue HaHaHa)

*dari berbagai sumber
copyright 2016-Marulak Sinurat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar