Jumat, 14 Oktober 2016

-SIBUALBUALI-

Anda pernah mendengar lagu Batak SINEGER NEGER ? 

Pada salah satu baitnya berbunyi ''tu siantar tu sipirok Padang Panjang  Fort De Kock --dst--''
Mungkin anda sangat sering menyanyikan lagu ini dan sangat familiar dengan Fort De Kock, namun taukah anda apa sebenarnya Fort De Kock itu ?
Fort De Kock adalah nama sebuah Benteng Belanda di Bukit Tinggi, jaman dahulu nama Fort De Kock disematkan sebagai pengganti nama Bukit Tinggi. 
Orang Batak jaman dahulu meng-eja Fort De Kock dengan “pordekok”  sehingga jika ada yang berkata “baru mulak au sian Pordekok” maka semua orang akan mengerti jika yang bersangkutan baru tiba dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Lalu pada lagu yang sama Anda akan mendengar SIBUAL BUALI, dari untaian syair lagu ini sudah jelas bahwa SIBUAL BUALI adalah nama MOTOR (orang sumatera utara menyebut  Bus atau angkutan umum atau segala kenderaaan bermesin beroda empat dengan sebutan MOTOR).
FA.SIBUALBUALI didirikan tahun 1937 oleh Sultan Pangurabaan Pane, Sibualbuali diambil dari nama gunung di Sipirok. 
Jauh sebelum Indonesia merdeka Bus ini sudah BERJAYA dan MERAJAI perjalanan darat di Sumatera.
Meski awal didirikan bus ini rencananya hanya diperuntukkan bagi masyarakat pedalaman Tapanuli Selatan, namun pada kenyataannya KEJAYAAN BUS ini sampai keseluruh pelosok Sumatera.
Sangkin populernya Bus Sibualbuali ini terciptalah lagu SINEGER NEGER yang menceritakan pejalanan Bus Sibualbuali yang menjelajahi kota kota di Sumatera Utara hingga ke Sumatera Barat dan daerah lainnya.
lagu SINEGER NEGER ini menjadi salah satu LAGU BATAK LEGENDARIS yang abadi. 

Awalnya Saya hanya tertarik ingin mencari tau Fort De Kock dan Sibualbuali, namun pencarian saya justruh berujung pada Fakta Unik lagu “SINEGER NEGER” yang sudah berdengung di telinga saya sejak Tahun 80”an. 

Saya menemukan Fakta bahwa lagu SINEGER NEGER sangat Mirip notasinya dengan Lagu “CUCAK ROWO” Didi Kempot.

Coba Anda nyanyikan Refrain  Lagu Batak SINEGER NEGER berikut :
"Sai selamat ma sinegerneger i
Agen ni Sibualbuali
Tu siantar tu Sipirok Padang Panjang Fort De Kock
Sai selamat ma Sinegerneger i"

Lalu nyanyikan Lagu Jawa CUCAK ROWO berikut :
"Iki piye iki piye iki piye
Wong tuo rabi perawan
Prawane yen bengi nangis wae
Amargo wedi karo manuke"

Refrain lagu SINEGERNEGER  ini mirip dengan  lagu CUCAK ROWO pada semua bait (5 bait)

Tentunya Saya tidak berkata itu plagiat, sekali lagi Saya tegaskan lagu itu TIDAK PLAGIAT.
Saya mengidolakan Didi Kempot dan saya percaya musisi se jenius Didi Kempot tidak akan pernah plagiat.
Alasan lainnya adalah Saya rasa Didi Kempot tidak pernah sama sekali mendengar lagu SINEGER NEGER. bagai mana mungkin seorang JAWA TULEN mengetahui lagu SINEGER NEGER sementara ORANG BATAK TULEN saja banyak yang tidak mengenal lagu itu ?

Meskipun kemiripan dua buah lagu itu lebih dari 8 Bar namun itu tidak bisa jadi pegangan mutlak sebuah karya disebut plagiat.

CUCAK ROWO BUKAN PLAGIAT SINEGER NEGER, hanya kebetulan mirip, dan disitulah letak UNIK lagu ini.

Tiba tiba saya berpikir begini “INI SEBUAH KEAJAIBAN ALAM DIMANA DUA BUAH LAGU BEDA JAMAN, BEDA SUKU, BEDA PULAU TAPI MEMILIKI KEMIRIPAN NOTASI.

Nahh… bagaimana….?
Anda masih sepele dengan Lagu Daerah ?
atau anda berpikir kalau anda menjadi Penikmat musik yang hebat hanya dengan mendengar lagu lagu luar negeri ?

Semoga bermanfaat ya….


Cat : dari berbagai sumber
copyright 2016 - Marulak Sinurat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar