Saya harus menarik nafas dalam dalam ketika melihat gambar ini, seolah olah Saya terlempar kembali ke masa lalu… ya…masa anak anak.
Saya pernah mengalami hal ini dimasa lalu dan gambar ini
cukup sukses membuat sesuatu mengalir dipelupuk mata Saya.
Tiba tiba jari tangan Saya mengetik dengan spontan
menceritakan para wanita terlebih ibu rumah tangga HALAK HITA BATAK yang sangat
luar biasa.
Melayang lagi memori kehidupan di kampung sana, DI SAN…
DAO DI BONA PASOGIT….
Ibu ibu HALAK HITA BATAK DI HUTA AN tidak pernah berjalan
melenggang kangkung, apapun akan dibawa dan dikerjakan yang penting berguna dan
bermanfaat.
Pulang dari sawah membawa kayu bakar, kadang membawa
lompong dan gadong untuk makanan ternak. Kadang membawa kayu hutan untuk
memperbaiki dinding rumah yang sudah busuk dimakan rayap, bahkan pernah Saya
menemukan seorang “MAMAK” membawa pulang BAN TRUK yang pecah ditengah jalan dan
saat Saya Tanya untuk apa, jawabannya membuat hati kecil Saya bangga…
“naung
pocca do ban on ito, daripada ruddut ditonga dalan i tumagon ma niboan mulak,
boi do annon gabe PALAKKA NI PINAHAN on, alai jolo dibola amatta ma annon ban
on gabe dua”.
Lalu saat mau pergi ke sawah setiap pagi juga semua
barang dibawa dalam keranjang besar, nasi, air minum satu jerigen, ceret
alumunium untuk masak air panas, piring kaleng, pokoknya semua yang dibutuhkan
seharian di sawah akan dibawa dengan rapi di kedua tangan, di kedua pundak dan
diatas kepala, belum lagi membawa cangkol dan perlengkapan MANGOMBAK.
Orang Batak tidak mengenal istilah bertele tele, bahasa
batak nya “tektuk”, sekali ke sawah ya pulang karena sudah waktunya pulang, bukan
pulang karena ketinggalan cangkol atau babat, itu tidak efektif dan orang tua
kita tidak mengkehendaki sesuatu yang tidak efektif.
Luar biasa management para ibu HALAK HITA ini bah, angkat
topi dan angkat jempol Saya….
Saya pernah menghabiskan masa kecil di Desa Sigompulon,
Pahae Julu, masa itu saya melihat ibu ibu merokok TIMBAHO BAKKAL jika pergi ke
tombak, harangan, sawah ataupun ladang.
pada masa anak anak tersebut Saya hanya berpikir kenapa
ibu ibu ini harus merokok ? bukankah kesannya tidak baik ?
lalu dalam perkembangan usia ,akhirnya Saya memahami
bahwa TIMBAHO BAKKAL yang mereka hisap bukanlah sebuah keburukan.
Para ibu ibu disana terpaksa harus menghisap TIMBAHO
BAKKAL untuk mengusir AGAS yang suka masuk ke mata, kuping dan hidung saat
mereka sudah MANDERES HAPEA.
mereka sudah berada di HAUMA dan PORLAK bahkan sebelum matahari terbit, bagi mereka
menunggu AGAS pergi jam 10 pagi bukanlah hal yang efektif untuk bekerja, bagi
mereka AGAS bukan penghalang untuk menyambung hidup, bagi mereka AGAS bukan
satu alasan untuk mengatakan “tidak ada uang untuk bayar SPP anak anak”.
Wanita wanita di Sigompulon Pahae julu ini sangat hebat,
mereka bisa membawa HIRANG berisi gadong diatas kepala (disana dikatakan
MARSIHOHOT alias menjunjung sesuatu tanpa memegang) lalu tangan kirinya
menenteng satu buntal bungkusan besar berisi sayur sayuran, belum lagi di pundaknya
menggantung HADANG HADANGAN berisi buah buahan, belum lagi tangan kanan nya
membawa keranjang berisi piring, panci, jerigen dan perlengkapan makan di
HAUMA.
Luar biasa sekali para Ibu ini bisa menjadi kekuatan
dalam rumah tangga.
Tidak hanya di Sigompulon Pahae Julu, di sude BONA
PASOGIT kita akan menemukan sosok sosok wanita perkasa yang mampu menaruh
barang dan benda apa saja disekujur tubuhnya.
Dimasa kecil kita mungkin kita mengerjakan apa yang
disuruh oleh Ibu kita karena terpaksa, mungkin dalam hati kita menggerutu saat da
Inang berkata :
“eeee Ucok… sambil ke sekolah kau bawak dulu beras
pesanan omak Dame ini, siok amang asa adong uang sikkolam….”
Atau ;
“nanti kau butet pulang sekolah singgah sebentar di ladang
omak Friska, dipinggir ladangnya itu udah mamak ikat kayu ubi, bawakkan itu
biar bisa mamak tanam hari apa ini diladang toruan”.
Mungkin kita selalu menggerutu disaat disuru membawa
barang, namun setelah besar dan mengerti kehidupan baru kita pahami betapa
tidak mampu nya lagi seorang Ibu membagi bagi badan nya yang hanya satu untuk
mengerjakan semua pekerjaan.
Lalu coba kita lihat kehidupan ANAK ANAK MUDA BATAK yang sedang kuliah di kota,
lihat gaya ANAK BORU yang langsung ber tranformasi dan
menjelma menjadi gadis gadis dengan trend salon terkini,
Lihat ANAK BORU yang langsung menanggalkan pakaian
tertutupnya dan menggantikannya dengan HOTPANTS dan baju dengan BELAHAN DADA yang
rendah.
Lalu lihat para DOLI DOLI dari kampung yang langsung
menjelma menjadi geng motor saat tiba di kota untuk kuliah,
Lihat gaya hidup touring mereka seolah olah seluruh rimba
Indonesia akan mereka jelajahi.
Sebenarnya bukan masalah kita tidak boleh bergaya hidup
mewah, tapi jika melihat gambar ini rasanya belum layak kita bermewah mewah
sementara mamak kita di kampung masih bangun jam 4 pagi untuk mempersiapkan
bekal ke sawah.
Huhhhh…. Saya harus menarik napas panjang untuk sekali
lagi mengagumi gambar ini.
Betapa hebat dan perkasanya AKKA BORU NI RAJA on, bisa
mengatur keuangan, bisa mengatur waktu, tidak perduli apa kata orang, tidak
perduli pada diri sendiri YANG PENTING ANAK SEKOLAH DAN KALAU BISA JADI
SARJANA.
Seorang wanita Batak acap kali tidak perduli lagi dengan
perilaku SUAMI jika suaminya malas dan mabuk mabukan apalagi KASAR MAIN TANGAN,
dalam FASE ini wanita batak akan berkata dalam hatinya sendiri “NIANGGAP MA
NAUNG MABALU IBA NA PETTING SIKKOLA SUDE DAKDANAK ON”.
Yokkk para lelaki mari HARGAI WANITA seperti kita
MENGHARGAI DIRI SENDIRI…
Horas ..!!!
salam spesial untuk Warga PAHAE JULU
12 Oktober 2016
Ditulis oleh Marulak Sinurat
12 Oktober 2016
Ditulis oleh Marulak Sinurat
*Gambar berasal dari Leonardo Simanjuntak di Kompasiana
Skripsiku tentang perempuan, terkhusus isteri (Isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji, sebuah tinjauan kritis Amsal 31:10-31 diperhadapkan dengan perempuan Batak). Perjuangan yang tak kenal lelah, terberkatilah aku memiliki ibu yang luarbiasa, dan kiranya kelak juga bisa menjadi ibu pejuang bagi keluarga :)
BalasHapusTerimakasih buat ulasannya, ito..
Amin...
HapusTerimakasih ito, wanita adalah tiang penopang rumah tangga.
Posisinya sama dengan pria,
Sudah selayaknya para pria memberi penghargaan kepada para wanita.
Horas ito, God Bless
Setujuuuu ito! Sesama Pewaris Kerajaan Allah :)
BalasHapus